Kunjungan Panitia Pusat Sail Tidore, Wawali Tikep: Jika Bukan Karena Tidore, Indonesia Tidak Ada Istilah Dari Sabang Sampai Marauke

    MALUKU UTARA - Sail Tidore yang awalnya dijadwalkan pada tahun 2021, diundurkan menjadi tahun 2022, dan direncanakan digelar pada bulan November mendatang. Dalam rangka persiapan perhelatannya, rombongan Panitia Pusat Sail Tidore kunjungi Kota Tidore Kepulauan untuk melakukan peninjauan lokasi Sail Tidore.

    Kepastian dan kejelasan anggaran menjadi topik pembahasan dalam Rapat Koordinasi Teknis Persiapan Penyelenggaraan Kegiatan Sail Tidore Tahun 2022 bersama Panitia Pusat Sail Tidore yang berlangsung di Aula Sultan Nuku Kantor Wali Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara, Selasa (29/3/2022).

    Rombongan Panitia Pusat Sail Tidore yang mengunjungi Kota Tikep terdiri dari, Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perhubungan, Panglima Komando Daerah Militer XVI/Pattimura, Kasal TNI-AL, dan Kementerian Perdagangan.

    Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen mengatakan, dengan disajikannya pemutaran video dokumenter sejarah kunjungan Presiden Soekarno di Tidore, semoga mampu membuka cakrawala berpikir bahwa kota kecil yang bahkan tidak terlihat di dalam peta Indonesia, sebenarnya menyimpan sesuatu yang besar dan berharga bagi negara ini.

    Ia juga mengatakan, harapan masyarakat Kota Tidore Kepulauan, seperti halnya yang diingatkan oleh Bung Karno bahwa jangan sekali-kali melupakan sejarah, karena sejarah adalah bagian dari jati diri. Sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah.

    "Bapak, Ibu Panitia Pusat Sail Tidore ketika tiba di Tidore, bapak dan ibu bisa melihat sendiri kondisi Tidore saat ini. Berapa ratus tahun silam, Tidore ini tenggelam sampai ke dasar laut. Masyarakat Kota Tidore mengharapkan melalui Sail Tidore ini, Pemerintah Pusat dan Provinsi coba buka mata dan buka pikiran untuk melihat Tidore, " ungkapnya.

    Orang nomor dua di Kota Tidore Kepulauan ini juga menjelaskan, tanpa Tidore, Indonesia tidak lengkap dari sabang sampai merauke, ini ada bukti sejarahnya, Sail Tidore terlalu kecil, jika dilihat dari manivestasi rasa syukur negara terhadap Tidore itu sangat kecil, tidak sebanding dengan apa yang diberikan oleh Sultan Tidore terhadap negara pada saat itu.

    "Tapi sayang, Sail Tidore yang semula dijadwalkan tahun 2021 diundurkan tahun 2022, dan sampai hari ini juga kejelasan Sail Tidore belum pasti, maka hari ini saya atas nama Pemerintah Daerah dan Warga Masyarakat Kota Tidore Kepulauan meminta kepastian itu, baik dari Pusat maupun Provinsi, " tuturnya.

    “Kami kesal dan sangat putus asa, apakah Sail Tidore ini menjadi cerita omong kosong atau benar, ini pertanyaan dari rakyat atau masyarakat Kota Tidore Kepulauan terhadap pemerintah pusat dan pemerintah provinsi sebagai panjang tangan pemerintah pusat, ” pungkasnya.

    Lanjutnya, Sail Tidore ini adalah hajatan negara, tuan rumah adalah Provinsi Maluku Utara dan Kota Tidore kebetulan menjadi saksi sejarah dan penempatan itu ada di Tidore, namun sayangnya di tahun 2021 hanya 1 milyar anggaran yang disodorkan ke Kota Tidore Kepulauan, dan di tahun 2022 hanya 600 juta.

    "Kami tidak akan buat gejolak, tapi jika Sail Tidore ini tidak bisa dilaksanakan, maka dengan terpaksa Nuku-Nuku Muda, Zainal Abidin Syah Muda akan berteriak di negara ini. Lewat komunikasi politik, saya akan bertemu Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Sukarno Putri, kita akan meminta jadwal untuk pertemuan dengan presiden, saya akan beberkan ini semua bahwa perhatian provinsi terhadap Sail Tidore sangat kecil.

    Sail Tidore bukan penyelenggaraan sail pertama, ada beberapa kabupaten/kota yang sudah dilakukan oleh provinsi, contoh Morotai, itu perhatian provinsi sangat luar biasa. Anggaran sekitar 300 miliar yang diberikan provinsi pada Sail Morotai saat itu, dan sukses. Tapi Tidore, sayang sungguh sayang, ibu kota provinsi berada di daerah hukum Kota Tidore Kepulauan, tapi perhatian provinsi terhadap Kota Tidore Kepulauan itu sangat kecil.

    "Maka hari ini, kami sadar bahwa kami tidak saling mengharapkan lagi, hari ini kami memohon kepastian dari panitia pusat, apakah jadi atau tidak Sail Tidore 2022, mohon jawaban yang konkrit dan pasti dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi, " tegasnya.

    Sebagaimana Sultan Nuku dan Zainal Abidin Syah tidak pernah kompromi terhadap penjajah, kebenaran sejarah diabaikan oleh Panitia Sail Tidore maka Tidore juga akan bikin gejolak. Papua diberikan kewenangan otonomi daerah, otonomi khusus luar biasa, tapi sayang pemerintah pusat tidak pernah berpikir siapa yang mengembalikan Papua itu ke Negara Kesatuan Republik Indonesia  (NKRI). Seharusnya Tidore diperhatikan bersamaan dengan Papua.

    “Maka hari ini saya mohon kepada pemerintah pusat dan beberapa kementerian khusus, SK Sail Tidore ini jelas dari Menkomarves, ketua daerah dan sekretarisnya semua ada di provinsi. Nanti di presentasikan oleh Sekda Tidore anggaran dan kegiatan yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Kota Tidore, kalau pakai dana Tidore tidak cukup, Dana Alokasi Umum (DAU) hanya 400 lebih, Dana Alokasi Khusus (DAK) hanya 100 lebih, tidak cukup. Dan ini bukan hajatan Tidore, ini hajatan Internasional dihadiri oleh beberapa negara yang akan datang di Tidore.

    “Kami hanya bisa siapkan homestay yang kelasnya mungkin tidak sama dengan hotel bintang lima, tapi lumayan tamu bisa nyaman dan bisa tidur dengan enak di Kota Tidore Kepualauan. Kami tidak minta dimanja, tapi kami minta tolong diperhatikan Tidore. Sekali lagi karena kepastian ini belum ada, rapat ini sudah berulang-ulang kali rapat, tapi rapat menghasilkan rapat, dari 2021 sampai 2022, saya mohon maaf ini harus saya sampaikan, ” terangnya.

    Menjawab keluhan yang disampaikan oleh Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Ketua Rombongan Panitia Pusat Sail Tidore 2022, Yunus Sirundu yang juga sebagai Kepala Biro Perencanaan Kementerian Perdagangan mengatakan, terkait dengan kejelasan dan kepastian anggaran Sail Tidore, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah mengirimkan surat ke masing-masing bidang untuk menyiapkan anggarannya.

    “Terkait kejelasan anggaran Sail Tidore, pak menteri telah mengirimkan surat ke masing-masing bidang untuk menyiapkan anggarannya, kepastianya nanti akan dipaparkan oleh masing-masing bidang, ” katanya.

    Dalam rapat koordinasi tersebut, masing-masing bidang dari kementerian terkait memaparkan perencanaan-perencanaan yang akan ditampilkan pada Sail Tidore bulan November mendatang, namun terkait anggaran, tanggal penepatan perhelatan Sail Tidore bahkan launching logo Sail Tidore akan dikonsulitasikan kembali.

    Usai melakukan rapat koordinasi, rombongan Panitia Pusat Sail Tidore didampingi oleh Wali Kota Tidore, Wakil Wali Kota Tidore, serta Sekretaris Daerah dan sejumlah Pimpinan OPD melakukan peninjauan lokasi perhelatan Sail Tidore di sepanjang Pantai Tugulufa.

    MALUKU UTARA TIKEP TIDORE KEPULAUAN SAIL TIDORE 2022
    Iswan Dukomalamo

    Iswan Dukomalamo

    Artikel Sebelumnya

    Tingkatkan Skor MCP Sebagai Indikator Capaian...

    Artikel Berikutnya

    Kampung dan Rumah Restorative Justice di...

    Berita terkait